Simpati untuk Eduardo da Silva

Bagi siapapun yang menyaksikan cedera yang dialami Eduardo da Silva, pasti akan muncul rasa tertegun. Cedera striker Arsenal itu memang sangat parah. Bahkan pelatih Arsenal Arsene Wenger pun memastikan bahwa Eduardo akan absen hingga akhir musim bahkan bisa lebih panjang lagi.

Eduardo pun hampir pasti tidak akan bisa membela timnas Kroasia pada Euro 2008 di Austria dan Swiss. Dan dunia pun harus melupakan untuk sementara seorang bakat cemerlang dari Brasil ini merumput di lapangan hijau.

Cedera yang dialami oleh Eduardo mengingatkan pada Ronaldo. Pemain Brasil yang membela AC Milan itu juga baru saja mengalami cedera yang sangat parah yaitu pada putusnya tendon ligamen. Beda dengan Ronaldo, cedera Eduardo adalah patahnya sendi engkel kaki yang pastinya akan menyisakan trauma bagi sang pemain.

Seperti halnya Ronaldo yang mendapat simpati dari rekan setimnya, Eduardo pun demikian. “Kami berharap dia bisa segera kembali,” kata Wenger yang sangat marah melihat tackle Martin Taylor.

Sesaat setelah cedera Eduardo, staf medis dan pemain kedua tim terlihat sangat shock di lapangan Stadion St Andrews. Butuh waktu enam menit bagi Eduardo untuk bisa segera meninggalkan lapangan hijau menuju rumah sakit.

Harapan agar Eduardo bisa segera bermain cukup tinggi. Bakat cemerlangnya paling tidak masih dinantikan oleh publik Emirates.

Situasi yang dialami oleh Djibril Cisse mungkin bisa menjadi inspirasi Eduardo. Cisse yang kini membela Marseille pernah mengalami patah kaki dua kali namun hingga kini masih bisa mendarahi lini depan Marseille.

Patah kaki pertama saat membela Liverpool melawan Blackburn. Patah kaki ini juga terlihat sangat parah hingga suaranya terdengar oleh para pemain di sekitarnya. Patah kaki kedua dialami kali ini di kaki kanan saat membela Prancis. “Dia berteriak keras kesakitan. Saya ada di depannya ketika itu terjadi,” kata rekan setimnya Thierry Henry.

Dua cedera parah itu tidak mematikan semangat Cisse. Hingga kini dia masih sangat kuat untuk terus bermain.