Pelatih atau Sistem dan Peraturan…..
Pergantian pelatih Timnas Indonesia masih tanda tanya siapa yang menggantikan Ivan Kolev (yang mundur atau di pecat oleh PSSI) pada bulan desember 2007. Banyak pelatih-pelatih local yang di calonkan menjadi pelatih timnas, seperti; Rahmad Darmawan (Sriwijaya FC), Benny Dollo (Ex- Persita). Dan yang terpilih adalah Benny Dollo. Namun, bukan pergantian pelatih yang menjadi akar masalah di persepakbolaan Indonesia, melainkan system dan peraturan. Ada beberapa yang menurut saya tidak efektif dalam menjalankan system persepakbolaan Indonesia.
1. Kompetisi Liga Indonesia.
Kompetisi di Indonesia menurut saya masih tidak jelas sistemnya. Seperti sekarang, Liga Utama tidak ada yang terdegradasi.
2. Banyaknya badan yang berada di bawah PSSI
Banyaknya badan di tubuh PSSI, membuat cara kerjanya menjadi lamban karena akan semakin arus uang yang mengalir di dalam tubuh PSSI (bukan menuduh korupsi).
3. Jadwal Pelatnas/ TC buat timnas.
Menurut saya, lamanya waktu TC timnas tidak akan mempengaruhi apapun karena tidak di barengi dengan jumlah pertandingan yang di gelar dan lawannya pun tidak sepadan. Sehingga mental bertandingnya pun akan seadanya jika melawan tim-tim yang di anggap rendah. Seperti saat melawan Siriah. Menurut saya lebih baik menggelar satu bulan sekali pertandingan Internasional dengan TC cukup satu minggu. Seperti yang dilakukan persepakbolaan Eropa.
4. Pemain asing di Liga Indonesia.
Menurut saya pemain asing yang berada di Indonesia terlalu banyak. Lima orang untuk sebuah klub dan dimainkan kelimanya dalam sebuah pertandingan. Karena akan mematikan bibit muda Indonesia. Menurut saya, boleh memiliki lima pemain, namun hanya tiga orang yang di mainkan dan satu pemain asing menjadi cadangan, sisanya tidak di ikutsertakan.
5. Pembinaan bibit muda
Menurut saya pembinaan bibit muda di Indonesia masih kurang baik. Karena tidak di mainkan dalam pertandingan dalam level klub. Dan menjadikan mental bertanding mereka menjadi buruk. Dan juga ide untuk mengirim pemain U-17 ke Uruguay menurut saya hanya membuang uang saja. Lebih baik mereka di bina sebarkan kebeberapa klub dan di mainkan dalam setiap pertandingan.
Semoga pihak PSSI mengerti dengan keadaan ini. Dan majulah sepak bola Indonesia.